Menjalankan Bisnis Startup saat kita memiliki modal yang cukup pastinya akan mudah untuk dilakukan. Tetapi… seperti kata pepatah, roda kehidupan selalu berputar.

Terkadang, walaupun kita memiliki modal yang cukup (ataupun terbatas), masa – masa sulit bisa saja muncul. Dan hal ini kadang “memaksa” kita untuk memutar otak, mencari cara agar bisa terus menjalankan dan terutama “mempertahankan” bisnis Startup kita.

Nah… di sini kita akan coba melihat 5 tips praktis yang dapat kita terapkan untuk dapat tetap mempertahankan Bisnis Startup kita, terutama kita masa – masa sulit datang menerpa.

1. Berfokus Pada Satu Produk

Di masa – masa sulit, pengurangan biaya produksi terkadang tidak bisa dihindari.

Oleh karena itu, akan lebih baik ketika kita fokus pada satu produk di satu waktu. Hal ini tidak hanya akan mengurangi biaya produksi secara keseluruhan, tetapi juga dapat memperkuat brand awareness kita di mata para pelanggan ataupun klien. Tentunya seiring waktu, ketika keadaan sudah mulai membaik, kita bisa mulai sedikit demi sedikit melebarkan produk kita ke bidang ataupun lini yang lain, sesuai dengan permintaan pasar.

Contohnya, ketika bisnis kita berfokus pada Jasa Desain & Pengembangan Web, kita bisa berfokus pada satu jenis website (misalnya Profil Perusahaan / Corporate Profile) untuk saat ini, atau berfokus pada penggunaan desain template dengan harga yang lebih “bersahabat” untuk para klien kita.

2. Memberlakukan Sistem Pembayaran yang Lebih  “Ketat”

Hal ini cukup penting untuk dilakukan.

Pepatah “pembeli adalah raja” harus berani kita ubah menjadi “pembeli ada rekan”.

Selalu ingat bahwa walaupun kita memiliki komitmen untuk memberikan yang terbaik, tetap saja terkadang tidak semua pelanggan ataupun klien cukup kooperatif, terutama dalam hal pembayaran.

Jadi, jangan ragu untuk memberlakukan sistem pembayaran yang lebih ketat, misalnya dengan memberlakukan pembayaran “uang muka” terlebih dahulu, atau mengadakan perjanjian legal secara tertulis apabila dibutuhkan. Selama kedua belah pihak mengerti pentingnya menjaga kualitas pekerjaan dan proses pengerjaannya, hal ini tidak akan menjadi masalah berarti.

3. Hindari Klien / Pelanggan yang “Toxic”

Kata “toxic” yang mungkin sudah cukup sering kita dengar di keseharian kita sekarang, ternyata bisa berlaku juga untuk para klien / pelanggan kita.

Mungkin terkesan “sombong”, tetapi seringkali, kita harus berani “menghindari” atau bahkan “menolak” klien / pelanggan yang memang memiliki kecenderungan perilaku yang “toxic”.

Para klien yang selalu meminta layanan / produk tambahan tanpa biaya tambahan apapun.

Para klien yang selalu menuntut waktu / kualitas pengerjaan yang tidak masuk akal

Para klien yang selalu menunda memenuhi kewajibannya dalam melakukan pembayaran, dan lainnya

Selalu ingat, bahwa meng”iya”kan seluruh permintaan klien, sama sekali tidak membuat kita menjadi “pahlawan” di mata klien. Karena, fakta pahit yang harus kita lihat adalah terkadang justru hal tersebut membuat jasa profesional yang kita berikan terkesan “remeh” atau “tidak dianggap”. Karena… sesungguhnya kalau mereka benar – benar menghargai usaha dan pelayanan baik yang telah kita berikan, mereka pastinya akan mengerti dan memberikan “kompensasi” yang sesuai bukan? Hehehe…

Hal ini tentunya akan sangat berhubungan dengan segala macam lini bisnis yang berhubungan dengan bidang pekerjaan berbasis project, seperti Jasa Desain & Pengembangan Web, dimana besar kemungkinannya negosiasi harga, waktu pengerjaan, dan lingkup pengerjaan akan melebar sewaktu – waktu. Nahh… klien / pelanggan yang “toxic” seringkali tidak hanya akan membuat kita “makan hati”, tetapi justru juga akan mempersulit bisnis kita untuk berkembang.

4. Fokus Dalam Kuantitas

Memang, pekerjaan / produk dengan lingkup atau harga yang rendah, mungkin terkesan “tidak terlalu menguntungkan”.

Nahh… disinilah dimana “kuantitas” yang lebih tinggi bisa menjadi target yang mampu memenuhi hal itu.

Terkadang kita harus mengesampingkan ego kita untuk sementara waktu (terutama ketika kita sebagai pemilik Bisnis Startup, pastinya selalu mengarah kepada klien / pelanggan yang memang sudah terkenal). Karena faktanya, di masa – masa sulit, terkadang ego tidak akan membawa kita kemana – mana.

Di samping itu, selama kita menyediakan layanan terbaik untuk para klien / pelanggan kita (yang mungkin tidak terkenal atau masih berupa perorangan), brand bisnis kita lambat laun akan terus berkembang, dan pastinya, cepat atau lambat kita akan mampu menangani klien / pelanggan yang lebih besar di masa mendatang.

5. Bersiap Untuk “One Man Show”

Terakhir, kita sebagai pemilik Bisnis Startup, sebaiknya memiliki pemahaman yang baik mengenai seluruh proses yang ada dalam Bisnis kita.

Karena faktanya, tidak peduli betapa baiknya lingkungan kerja yang kita tawarkan, betapa tingginya gaji dan benefit yang kita tawarkan, orang – orang dalam perusahaan kita pastinya bisa datang dan pergi sewaktu – waktu dengan alasan apapun.

Kehilangan seseorang yang kita percayai pastinya akan sangat berdampak pada Bisnis Startup kita. Tetapi… disinilah peran kita sebagai pemilik bisnis yang bersiap untuk “One Man Show”, yang artinya kita bisa tetap menangani fungsi pekerjaan tersebut, dengan tetap optimis suatu hari orang baru akan datang dan siap menggantikannya.

Pada intinya, menjalankan Bisnis Startup tetaplah merupakan tantangan tersendiri. Menjalankannya secara efektif dan efisien menjadi kunci penting untuk memastikan bisnis tetap berjalan dan bisa berkembang seiring waktu.

Kita sebagai pemilik bisnis harus mampu mengendalikan ego kita secara baik, serta mempergunakan segala sumber daya internal dan eksternal yang kita miliki, secara bijak dan bertanggung jawab.

Dan ketika masa – masa sulit datang, tetaplah optimis melihat masa sulit ini sebagai pengalaman berharga, yang akan membuat kita semakin tangguh dalam menjalankan bisnis ini dan segala tantangan lainnya di kemudian hari. 😊